Jumat, 18 Agustus 2017

Lawu 3265 mdpl via Candi Cetho : Taman Surga yang Tersembunyi

Ini adalah postingan kedua saya. Dipostingan kali ini akan saya ceritakan mengenai perjalanan saya ke Gunung Lawu, namun secara singkat agar lebih informatif.

Perjalanan ini dimulai pada tanggal 5 Agustus 2017 bersama beberapa anggota GAPUTA (sispala saya) menggunakan sepeda motor dari Semarang. Perjalanan ditempuh selama 4,5 jam hingga Basecamp Candi Cetho Karanganyar Jawa Tengah. Kami sampai di Basecamp pukul 12.00 WIB dan kami gunakan untuk beristirahat dan sholat sejenak hingga pukul 13.00 WIB. Perjalanan kami mulai pukul 13.00 dengan melakukan registrasi di Basecamp Candi Cetho (tempat panitipan motor, dan Basecamp utama. Biaya registrasi sebesar Rp. 15.000,- per orang dan biaya penitipan motor Rp. 10.000,- per motor.
Peta Pendakian Gunung Lawu Jalur Candi Cetho

Basecamp-POS1
Pendakian dimulai dari Basecamp pukul 13.15 WIB melalui area wisata Candi Cetho dengan menaiki tangga, yang kemudian berbelok ke kiri jalan mulai tanah dan melewati sungai kecil yang saat itu sedang kering. Sekitar 10 menit perjalanan kalian akan melewati Candi Ketek. Apabila setelah melewati Candi Ketek menemukan persimpangan di dekat ladang ambil lajur ke kanan sesuai petunjuk. Petunjuk di jalur ini sudah cukup jelas, jadi tidak perlu khawatir. Perjalananan menuju POS 1 cukup mudah, hanya ada 1 trek yang menanjak panjang yang cukup melelahkan sehingga butuh tenaga ekstra. Trek dari Basecamp hingga POS 1 masih didominasi oleh pohon yang tidak terlalu lebat. Jalur masih cenderung terbuka, dan masih melewati ladang penduduk.  Akhirnya setelah 45 menit perjalanan, kami sampai di POS 1 pukul 14.00 WIB. Jika dilihat dari luasnya daerah sekitar POS 1, disekitar sini hanya mampu untuk didirikan 2-3 tenda saja
POS 1
POS 1-POS 2
Di POS 1 kami beristirahat sekitar 10 menit, kemudian pendakian dilanjutkan kembali. Trek menuju POS 2 masih cenderung mudah. Pepohonan mulai menutupi jalur pendakian, dan tumbuhan semakin lebat. Karakteristik dari jalur pendakian Candi Cetho ini tergolong tidak terlalu terjal, hanya tanjakan yang tidak begitu curam, namun trek cukup panjang. Jalur ini tergolong masih cukup sepi dibandingkan dengan jalur pendakian lain di Gunung Lawu. Setelah 55 menit akhirnya kami sampai di POS 2. Jika dilihat dari bangunannya, POS 2 cukup kokoh dan aman apabila digunakan sebagai tempat istirahat. Wilayah sekitar POS 2 dapat didirikan tenda untuk 2-3 tenda.
Trek Menuju POS 2 

POS 2

POS 2-POS 3
Di POS 2 kami beristirahat sekitar 10 menit, dan melanjutkan pendakian kembali. Perjalanan menuju POS 3 semakin menanjak dan berat. Pemandangan tertutup oleh pepohonan yang sangat rimbun dan tertutup. Yang saya suka dari jalur ini adalah karena perjalanan terasa teduh oleh pepohonan dan jalur yang cukup sepi. Di tengah perjalanan juga banyak ditemukan pohon-pohon yang tumbang melintang di trek pendakian. Setelah cukup lama perjalanan terdapat sumber air yang berasal dari pipa yang pecah. Disini kalian dapat mengisi persediaan air dan beristirahat sejenak karena lahan cukup luas untuk didirikan tenda. Namun saran saya pendakian tetap dilanjutkan, karena apabila kalian telah sampai di sumber air ini berarti kalian akan sampai di POS 3. Beberapa menit dari sumber air, sampailah di POS 3. Total perjalanan dari POS 2 ke POS 3 ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit. 

(Maaf karena terlalu lelah, saya lupa untuk memfoto POS 3 dan sumber air)

POS 3-POS 4
Di POS 3 area untuk mendirikan tenda cukup sempit. hanya muat untuk tenda 2 buah, sehingga lebih baik hanya beristirahat sejenak. Setelah beristirahat sekitar 10 menit, pendakian kami lanjutkan menuju POS 4. Perjalanan dari POS 3 ke POS 4 merupakan perjalanan yang paling berat menurut saya. Trek semakin terjal dan panjang sehingga dibutuhkan energi ekstra untuk melewatinya. Di tengah perjalanan masih didominasi oleh pepohonan yang sangat rimbun, dan banyak  pohon yang melintang. Setelah berjalan sekitar 1 jam 20 menit kami sampai di POS 4. Sebenarnya waktu tempuh hampir sama dari POS 2- POS 3, hanya saja di trek ini cukup terjal sehingga menguras tenaga. Kami tiba di POS 4 sudah memasuki waktu maghrib. Sehingga mulai ada orang yang mendirikan tenda disini meskipun hanya dapat digunakan untuk sekitar 4 tenda. 
POS 4

POS 4-POS 5
Di POS 4 kami mulai kelelahan, karena trek sebelumnya sangat menguras energi. Karena hari mulai gelap kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju POS 5. Perjalanan dari POS 4 ke POS 5 memiliki trek yang lebih landai daripada sebelumnya, namun perjalanan juga cukup panjang. Trek masih cenderung menanjak, dan tumbuhan semakin lebat. Sehingga kami harus sedikit menerbos tanaman yang menutupi jalan. Sekitar 1 jam lebih perjalanan, trek semakin terbuka. Tanaman semakin sedikit, yang menandakan bahwa kami hampir sampai di sabana. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam 40 menit akhirnya kami sampai di POS 5. Sebelum mencapai POS 5 kami harus melewati 1 sabana terlebih dahulu, dan pohon yang melintang. Perjalanan di POS 5 sangat lama karena kami sudah kehabisan tenaga, dan memutuskan untuk nge camp disini. Waktu tepat menunjukkan pukul 20.00 WIB sehingga kami harus cepat mendirikan tenda, dan beristirahat untuk esok hari.
POS 5

POS 5- HARGO DALEM
Pagi hari pukul 06.00 WIB pendakian menuju puncak kami lanjutkan. Barang-barang kami tinggal di tenda, kami hanya membawa daypack untuk membawa barang berharga, snack, dan air. Dari POS 5 menuju puncak perjalanan SANGAT SANGAT SANGAT INDAH. Inilah yang saya sebut dengan SERPIHAN TAMAN SURGA di bumi. Kami harus melewati beberapa sabana yang luas, dan melewati gupakan menjangan. Ada juga tanjakan cinta mini yang mirip dengan yang ada di Semeru. Bisa dibilang sabana disini menurut saya lebih indah daripada di Oro-oro Ombo Gunung Semeru. 
 Sabana dekat POS 5
 Gupakan Menjangan yang Tidak Berair
Sabana setelah POS 5

Selama perjalanan kami cukup lama untuk berfoto-foto. Kami melewati Gupakan Menjangan, yang seharusnya pada saat musim hujan akan tergenangi air, namun saat itu sedang kering. Perjalanan kami lanjutkan  dan menanjak hingga tiba di Pasar Dieng. Di Pasar Dieng terdapat peraturan untuk tidak boleh memindahkan bangunan, atau benda cagar alam apapun untuk menjaga kelestariannya. Sekedar saran, saat tiba di Pasar Dieng sebaiknya kalian harus berhati-hati dalam memilih jalur. Karena beberapa teman saya ada yang tersesat karena jalur disini tidak begitu jelas. Sebaiknya perjalanan ketika sampai di Pasar Dieng tidak dilakukan dalam kondisi kabut atau malam hari, karena untuk pemula jalur ini cukup membingungkan. Ikuti saja trek atau petunjuk yang ada, beberapa tali rafia yang ada di pohon cukup membantu. Apabila terdapat persimpangan ambil saja jalur cenderung ke arah kanan agar menuju ke POS Hargo Dalem (warung Mbok Yem).
 Pasar Dieng
Dari Pasar Dieng kalian akan melihat POS Hargo Dalem di sebelah kanan atas, dan harus melewati beberapa anak tangga dari batu. Perjalanan dari POS 5- Hargo Dalam membutuhkan waktu sekitar 1 jam 10 menit, sudah termasuk foto-foto di jalan namun tanpa membawa carrier. Di POS ini kalian bisa membeli makanan karena banyak sekali warung.

HARGO DALEM - PUNCAK HARGO DUMILAH
Perjalanan dari POS Hargo Dalem menuju puncak, saya pribadi membutuhkan waktu 15 menit. Trek cukup terjal berupa bongkahan batuan lepas yang cukup licin. Tanaman disekitar trek ini berukuran pendek  dan jalur terbuka. Dari POS Hargo Dalem sebenarnya puncak sudah terlihat, jadi terbilang cukup dekat.
 Puncak Hargo Dumilah

Puncak Hargo Dumilah

Setelah dari puncak, kami pun turun. Perjalanan dari Puncak menuju POS 5 membutuhkan waktu 1 jam 5 menit. Di POS 5 kami mulai untuk packing dan pulang. Perjalanan dari POS 5 ke Basecamp kami membutuhkan waktu 3 jam. Namun dalam kondisi kaki sudah kesakitan karena terus berlari.

Sekian dari cerita saya, sampai bertemu di postingan selanjutnya... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar