Sabtu, 24 Desember 2016

Rinjani 3726 mdpl.

Hai-hai ini adalah postingan pertama aku. Setelah sekian lama akhirnya aku putuskan untuk belajar menulis dan membuat blog. Pembuatan blog ini dilatarbelakangi karena pada dasarnya aku lumayan suka travelling, naik gunung, dan explore ke tempat - tempat indah buatan manusia maupun alam (meskipun masih noob) yang sekiranya cerita tersebut bisa aku share ke orang - orang. Itu tadi sedikit latarbelakang pembuatan blog ini, Sekarang kita menuju ke sebuah rangkaian perjalanan menuju Gunung Rinjani.

Awalnya nggak sedikitpun terpikirkan buat aku pergi ke Rinjani. Karena bayangan pertama  Gunung Rinjani itu jauh, hmm cukup tinggi dan mungkin sulit didaki buatku, dan pasti membutuhkan budget yang cukup menguras tabungan. Tapi karena kebetulan waktu itu temen-temen kuliah rame-rame berencana buat ke Gunung Rinjani, dan kebetulan lagiiii my best travelmate (Favia) ngajakin juga, jadi susah banget buat nolaknya.

DAY 1 ( 8 Agustus 2015)
Perjalanan diawali dengan  ke Malang dulu dari Semarang naik bus Nusantara jam 20.00 WIB, dan sampai di Malang (Terminal Arjosari) jam 4.30 WIB. Alasan kenapa aku harus ke Malang adalah karena Favia kuliah di Malang, dan aku ke Rinjani ikut rombongan Favia, dkk. Seharian main-main di Malang dulu, meskipun tiap liburan semester ke Malang tapi gapernah bosen. Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi di Batu, Malang. Malem harinya aku ketemu sama temen-temen Favia yang bakal jadi rombongan ke Rinjani. Jadi rombongan kami ada 5 orang, Aku, Favia, Yahya (Cimin), Eko, dan Lena. Malem itu kita cek perlengkapan, dan nge-list logistik buat selama di Rinjani. Oh ya kami rencanakan pendakian selama 5 hari, jadi cukup buat menikmati keindahan Rinjani, dan nggak terlalu terburu-buru.

DAY 2 (9 Agustus 2015)
Di hari kedua, paginya Aku sama Favia belanja bahan-bahan makanan ke pasar. Sekalian beli tiket bus Malang - Mataram. Oh ya diperjalanan kami ini bakalan menggunakan metode instan dengan naik bus Malang - Mataram, biar kita ga kelamaan diperjalanan, dan ga perlu repot-repot oper transport. Tapi tiket bus lumayan mahal sekitar Rp. 325.000 jadi kalau kalian mau lebih simpel lagi mending cari tiket pesawat ada sekitar 400 ribuan (Menurutku aku rugi naik bus harusnya naik pesawat aja). Siang nya kami packing, dan siap-siap buat memulai perjalanan. Akhirnya perjalanan menuju Lombok pun dimulai. Kami naik bus Tiara Mas dari Malang (Terminal Arjosari) pukul 17.00 WIB. Kalo naik bus ini uda bebas tiket kapal ferry 2x penyebrangan, jadi ga repot buat ngurus tiket kapal lagi. Terus juga dapet 2x makan, tapi yaaa makannya seadanya gitu.
 
DAY 3 (10 Agustus 2015)
Dini hari sekitar pukul 4.30 kami sampai di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), dan siap-siap buat nyebrang ke Pelabuhan Gilimanuk (Bali). Nyebrang dari Ketapang - Gilimanuk naik Kapal Ferry cuma sebentar, kira - kira 45 menit. Paginya perjalanan melewati Pulau Bali sekitar 4,5 - 5 jam. Pukul 10.00 WITA kami sampai di Pelabuhan Padang Bai (Bali), dan siap-siap buat nyebrang ke Pulau Lombok. Perjalanan menggunakan Kapal Ferry dari Padang Bai - Lembar (Pelabuhan Lombok) ditempuh selama kurang lebih 4 jam. Jadi kami sampai di Lombok sekitar pukul 14.00 WITA, dan perjalanan dilanjutkan naik bus ke Mataram. Kami turun di Terminal Mandalika Mataram sekitar pukul 15.00 WITA. Kalo kalian uda sampai di Terminal Mandalika, sebaiknya buat hati - hati dan jangan kaget, bingung dengan suasana di Terminal ya. Karena pas kalian turun bakalan langsung disambut bapak-bapak kernet bus, yang sangat antusias atau mungkin menurutku sedikit memaksa buat naik bus mereka. Oh ya jangan lupa buat selalu cek barang bawaan, kalo bisa carrier yang uda diturunin dari bus tadi langsung kalian gendong aja. Karena beberapa dari mereka ada yang langsung ngebawa tas kalian. Kalo bisa sebelum kalian turun dari bus, kalian uda ngerti mau naik transportasi apa. Biar ngga bingung ditanyain bapak-bapaknya. Disana banyak banget transport buat ke basecamp Rinjani jalur Sembalun atau Senaru, salah satunya mobil kayak angkot yang bisa kalian carter bareng rombongan kalian. Usahakan punya rombongan biar gampang. Tapi disini kami uda dijemput sama temen kakaknya Yahya, jadi kami ga repot-repot buat nyari transport hehe.. Kami menginap di temen bapaknya Favia yang rumahnya sekitar 7 menit dari Terminal Mandalika. Sorenya kami jalan - jalan dulu di Mataram (Jalan beneran pake kaki -__-) buat ngeliat sekitar kota Mataram. Kami makan malem di pinggir jalan, makanan khas Kota Mataram yaitu Ayam Goreng Taliwang. Kalian yang ke Mataram harusnya nyicipin makanan ini guys. Enak banget, tapi jangan kaget soalnya kalian bakalan dapet 1 ekor ayam utuh (tapi kecil) dan berbagai lalapan buanyak yang memenuhi meja. Satu porsinya kira-kira 40 ribu. Lumayan nguras dompet buat perjalanan ala backpackeran.

DAY 4 (11 Agustus 2015)
Dini hari pukul 4.00 WITA kami siap-siap buat perjalanan ke Sembalun (salah satu Basecamp Rinjani). Oh ya dipendakian ini kami berencana buat berangkat dari Sembalun dan turun dari Senaru. Perjalanan ke Sembalun kami mencarter mobil avanza. Kami solat subuh di masjid pinggir jalan. Di Mataram terkenal dengan masjidnya yang bagus dan banyak banget guys, kata bapak supir avanza nya sih beberapa sumbangan dari Pemerinttah Qatar. Perjalanan dilanjutkan dan sampai di Sembalun sekitar pukul 06.00 WITA. Kalo kalian uda mulai sampe di Desa Sembalun jangan lupa buat nyempetin foto-foto dulu. View pegunungannya keren banget tapi sayangnya kami kelupaan foto saking asiknya nikmatin pemandangan hehe. Lanjut sampai di Desa Sembalun kami persiapan lagi, makan pagi di sebuah rumah warga. Warga disana baik-baik banget, ramah terhadap pendaki, jadi kami dibuatin minum teh panas dan dipersilahkan untuk istirahat sejenak. Perjalanan kami mulai sekitar pukul 7.30 WITA dengan melakukan registrasi di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Syarat yang harus dilampirkan pada saat registrasi adalah dengan membawa fotocopy KTP, mengisi formulir, dan membayar biaya registrasi Rp. 2500,-/hari. Murah banget ya, dan itupun sudah termasuk asuransi. Okay perjalanan pendakian pun dimulai. Kami memulai perjalanan pukul 08.00 WITA. Tapi sebelumnya kita foto dulu........

Perjalanan pertama menurutku cukup berat guys, melewati bukit-bukit, jalanan yang cenderung landai dan sedikit menanjak namun panjang banget. Lumayan menguras tenaga karena panas matahari nya super terik, dan ga ada pohon buat neduh. Akhirnya kita sampai di POS 1 pukul 11.30 WITA buat istirahat sejenak. Di POS 1 lumayan rame, Bule nya banyak banget, malahan menurutku lebih banyak orang luar negri daripada orang Indonesia sendiri. Disana banyak banget porter yang siap buat bawain barang - barang kalian bahkan bisa masakin juga. Tapi yaa tentunya butuh ngeluari duit banyak banget. Kalo ngga salah sekitar 150 atau 200 rb per harinya (uda lupa pastinya). Tapi kami ga pake porter karena duit kita yang terbatas, dan gengsi juga kita pake porter. wkwk.. Kemudian perjalanan dilanjut hingga melewati POS 2 pukul 13.30 WITA. Disini kita solat dulu sambil diliatin bule-bule yang lewat (mungkin heran kita lagi ngapain). Perjalanan kemudian kita lanjut dengan melewati bukit-bukit yang jauuhhhh sekali, banyak sekali bukit disana, sedikit pohon, dan banyak sekali debu. Disarankan banget kalian buat bawa buff atau masker buat penutup hidung (terutama pada musim kemarau). Tapi pemandangannya keren kok jadi rasa lelah bakal terhibur oleh pemandangan.
Tuh Jurang atau lembah di sebelah kiri keren banget buat foto.
Oh ya bawa air yang cukup banyak. Disini lumayan susah air, dan buat ngedapetin sumber air cukup jauh, selain itu karena panas yang terik pasti mudah haus. Akhirnya kami sampe di POS 3 pukul 17.00 WITA dan memtusukan buat mendirikan tenda.
Di sini juga terdapat sumber air tapi terbatas banget. Perlu jalan sekitar 10 menit ke arah aliran lahar, seperti sungai kering ngga berair tapi isinya pasir semua. Tapi sebelumnya perlu membuat lubang - lubang kecil dulu buat dapetin air, tapi uda cukup banyak lubang kecil yang ada airnya. Jadi airnya itu ada di bawah tanah, ngga mengalir dan ngga sesuai bayangan awal. Lumayan keruh tapi tetep bisa diambil, dan jangan lupa dimasak dulu sampai matang. Setelah dapet air kami langsung masak dan istirahat sambil menikmati langi yang banyak banget bintangnya. Katanya sih spot terbaik melihat bintang (milkyway) di Rinjani.

DAY 5 (12 Agustus 2015)
Pagi harinya perjalanan kami lanjutkan sekitar pukul 10.00 WITA setelah kami siap-siap dan sarapan (entah kenapa rombongan ini selalu lelet dalam siap-siap). Pendakian pun dimulai, dan hari ini merupakan jalur pendakian terberat karena kami harus melewati "Tanjakan Penyesalan". Jadii "Tanjakan Penyesalan" adalah jalur pendakian yang berisi bukit-bukit terjal dan kita harus melewati 7 buah bukit, yang artinya bakalan ada 7 puncak bayangan. Disini kita bakal di PHP in banget sama tanjakan, karena banyaknya puncak bayangan. Selain itu debunya banyak banget, apalagi kalau berpapasan dengan orang yang sedang turun bukit. Kurang lebih tanjakan ini semiring ini....
Tanjakan semiring itu sebanyak 7 bukit, bisa bayangin sendiri mungkin seberapa beratnya. Akhirnya kami sampai di Pelawangan Sembalun pukul 16.00 WITA. Disini rame banget, dan disarankan mencari tempat nge camp ke arah kiri atau ke arah puncak, biar kita waktu summit attack bisa lebih deket, dan deket juga dengan sumber mata air.

Di Pelawangan Sembalun kita sudah bisa melihat indahnya Danau Segara Anak, yang ngga bakal bosen ngeliatnya. Di Pelawangan Sembalun merupakan spot teramai buat nge camp karena tempat ini adalah tempat nge camp terahir sebelum ke puncak. Waktu mendirikan tenda sebaiknya kita pilih tempat yang aman karena semakin ke arah puncak ada banyak monyet yang bisa mengganggu atau mencuri bahan makanan. Untuk mencari air ke mata air kita bisa berjalan ke arah selatan menuruni bukit sekitar 20 menit. Disana ada pancuran air yang terus mengalir buat mengisi bekal air kita sebanyak mungkin. Ada juga toilet tapi sudah sangat rusak, sehingga dampaknya di Pelawangan Sembalun ini ada sebuah bukit kecil yang isinya banyak sekali kotoran manusia, jadi perlu hati-hati guys. 

DAY 6 (13 Agustus 2015)
Pada hari ini kami mulai perjalanan summit attack pukul 03.00 WITA. Lumayan telat bangun sih tapi perjalanan tetap dilanjuitkan. Saran buat kalian yang mau summit attack sebaiknya start pukul 02.00 WITA biar dapet sunrise di puncak. Tapi emang kita dari awal ngga mengejar itu, jadi sesampainya saja lah. Perjalanan ke puncak lumayan berat. Mirip dengan perjalanan puncak di Semeru. Pasir-pasir dan kerikil yang cukup menghambat perjalanan, ditambah jalanan yang cukup sempit kanan dan kirinya jurang. Jadi perlu extra hati-hati guys. Ohya saran lagi sebaiknya jangan lupa pake buff atau masker karena debunya banyak banget, kalo perlu juga membawa tracking pole biar perjalanan kalian lebih mudah. Jangan lupa bawa air minum karena penting banget dan beberapa makanan ringan, tapi sangat tidak disarankan membawa carrier, cukup tas kecil aja. Akhirnya sunrise kita masih di perjalanan yang masih lumayan jauh dari puncak. Tapi tak apalah yang penting kami sampai.
Jalanan ke puncak cukup berbahaya karena kanan dan kirinya jurang

Sunrise

Akhirnya kami sampai di puncak pukul 08.00 WITA, meskipun sudah sangat siang karena kami terlalu lambat, tapi tak apalah yang penting kita sudah sampai di ketinggian 3726 mdpl. Keren banget pemandangan di puncak dengan view segara anak. Disini banyakin foto keren deh, biar ngga nyesel (Lombok jauh soalnya hehehe).
Mungkin ini foto teromantis kami. wkwk

Foto dulu bareng bule

Foto rame-rame bareng pendaki lain
Setelah lumayan puas di puncak sekitar 1 jam akhirnya kami turun dan sampai lagi di Pelawangan Sembalun pukul 11.00 WITA. Kondisi uda capek banget, panas terik luar biasa jadi perjalanan ngga bisa kami lanjutin dulu, dan terpaksa harus nge camp 1 malem lagi disini. Pokonya kalo di Pelawangan Sembalun siang itu panas banget, karena awannya ada di bawah, jadi tanpa ada perlindungan matahari, mungkin cuma pohon dan untung masih ada pohon.
Perjalanan turun dari puncak

DAY 7 (14 Agustus 2015)
Pagi nya kami siap-siap buat ngelanjutin perjalanan ke Danau Segara anak. Perjalanan dari Pelawangan Sembalun ke Segara Anak sekitar 3 jam. Menuruni Pelawangan terjal banget jadi perlu hati-hati tapi setelah itu cukup landai jadi perjalanan hari ini cukup enak. 
Salah satu jembatan di perjalanan menuju Segara Anak
Sesampainya di Segara Anak kita bebas buat pilih tempat camp, disarankan buat ngecamp di sebelah barat (arah perjalanan ke Senaru) karena tempatnya lebih sepi dan bersih. Di tempat yang rame biasanya kotor banget, sayang sekali Danau ini sudah tercemari oleh banyak sampah. Setelah bikin tenda kita bisa sepuasnya menikmati danau, karena kita bisa nge camp di samping danau persis. 
Indah banget bukan

Sepi, serasa danau milik sendiri

Gunung kecil yang di tengah perairan itu adalah Gunung Barujari

Buat yang mau berenang di danau sebaiknya hati-hati karena danau ini kedalamannya sekitar 200 meter. Banyak banget orang mancing disini, nah kalo pengin mancing jangan lupa bawa benang pancing dan kail, dan ranting buat pancingannya. Kalo aku lebih memilih berendam di air panas, karena di deket Segara Anak ada aliran air panas. Inilah spot terbaik dari Gunung Rinjani (menurutku). Karena setelah capek mendaki kita bisa berendam di air panas dan melepas lelah. "A Piece of Heaven" itulah kalimat yang cocok buat kolam air panas ini, tempat terfavorit dah. Setelah berendam, bersih-bersih akhirnya kami istirahat.  

DAY 8 (15 Agustus 2015)
Ini adalah hari terahir kami di Gunung Rinjani dan siap-siap untuk pulang. Sebelumnya kami foto-foto lagi buat yang terahir menikmati Segara Anak di perjalanan ini. 

Akhirnya kita pulang pukul 10.00 WITA, buat perjalanan pulang aku saranin buat lebih pagi lagi karena perjalanan pulang cukup jauh dan sebaiknya kalian bisa sampai di Basecamp Senaru sebelum maghrib. Selama perjalanan kami harus cepat, namun buat ke Pelawangan Senaru perjalanan sangat berat. Karena harus naik dengan tanjakan sangat curam, bahkan terkadang seperti rock climbing. Jadi harus extra hati-hati. Setelah sampai Pelawangan Senaru track berganti turun. Sehingga disini kita bisa trail run tapi perlu hati-hati. Sepanjang jalur senaru bagi kalian yang bisa lari menuruni gunung disarankan banget buat lari guys, karena track ini super duper panjang guys. Berupa jalanan menurun dan pepohonan yang sangat rimbun. Di atas pohon banyak banget monyet yang bergelantungan bahkan terkadang berantem, jadi cukup serem kalo jatoh di depan kita. Dengan kecepatan maksimum ku akhirnya kami sampai di Basecamp Senaru pukul 18.00 tepat sebelum gelap. Karena kalo uda malem jalur ini menurutku cukup serem karena gelap banget oleh pohon-pohon yang terlalu rimbun dan kabut. Setelah kami sampai di Basecamp Senaru kami menginap semalam di rumah Pak Saad. Karena mobil carteran yang menjemput kami ngga berani malem-malem ke Senaru, jadi kami dijemput pagi harinya. Oh ya Pak Saad ini uda terkenal banget dikalangan Pendaki Rinjani guys. Hampir semua pendaki yang melalui jalur Senaru pasti mampir ke rumah Pak Saad. Disini Pak Saad memberi tempat buat tidur secara gratis, makan yang cukup murah, dan beberapa souvenir murah. Pak Saad juga menyediakan persewaan mobil yang siap antar jemput, dan dicarter ke seluruh Lombok. 
Foto bareng Pak Saad (kaos item)

DAY 9 (16 Agustus 2015)
Perjalanan pendakian Gunung Rinjani akhirnya harus kami akhiri dan kami dijemput mobil avanza carteran dan kami langsung sekalian mencari tiket bus pulang ke Malang dengan bus yang sama seperti saat berangkat, yaitu bus Tiara Mas. Akhirnya kami sampai di Malang tanggal 17 Agustus 2015 dan di tanggal 18 Agustus aku pulang ke Semarang naik bus Nusantara.

Itu tadi cerita lengkapnya perjalanan dan pendakian ke Gunung Rinjani, berikut rincian biayanya
  • Tiket Bus Nusantara (Semarang- Malang PP)                        = Rp. 250.000
  • Makan selama pergi  + jajan                                                   = Rp. 168.000
  • Tiket Bus Tiara Mas (Malang - Mataram PP)                         = Rp. 650.000
  • Iuran logistik pendakian                                                          = Rp.   45.000
  • Retribusi  TNGR 5 hari                                                           = Rp.   27.000
  • Iuran carter mobil PP (800000 / 5 orang)                               = Rp. 160.000
  • Oleh-oleh                                                                                = Rp. 142.000
  • Lain-lain                                                                                 = Rp. 140.000
     Total                                                                                           = Rp.1.582.000

Diperjalanan ini emang menurutku cukup habis banyak, yang seharusnya bisa ditekan di transport dari Malang - Mataram. Bisa melalui kereta ke banyuwangi, kapal ferry 2x, bus di Bali, dan bus di Mataram yang lebih murah daripada Bus Malang-Mataram. Tapi buat yang ngga mau repot bisa naik bus Malang - Mataram ataupun naik pesawat, meskipun budget akan lebih mahal.

Sekian cerita perjalanan ke Rinjani yang unforgettable. Maafin kalo terlalu panjang ceritanya wkwk. Mungkin karena baru pertamakali menulis blog. Semoga bermanfaat dan tunggu di cerita atau postingan selanjutnya.
Bye.