Sabtu, 29 September 2018

Ke Singapura 3 Hari Dengan Budget Minim


Perjalanan ini dimulai pada hari Jumat tanggal 14 April 2017. Ini merupakan perjalanan pertama saya ke luar negeri  dengan ditemani oleh 4 orang lainnya yang merupakan tetangga saya (Afrizal, Avis, Lina, & Nur). Kami merencanakan perjalanan ini untuk 3 hari, hingga hari Minggu tanggal 16 April 2017. Di tulisan ini, saya ingin menceritakan pengalaman 3 hari saya selama di Singapura dengan budget yang minim, dan saya akan share beberapa tips yang mungkin bermanfaat berdasarkan pengalaman saya.

BAGAIMANA CARA UNTUK KESANA?

Penerbangan saya ke Singapura dilakukan menggunakan maskapai AirAsia dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Bandara Changi Singapura. Penerbangan ini berlangsung selama 2 jam (real) dengan perbedaan waktu antara Semarang dengan Singapura 1 jam lebih cepat di Singapura. Sehingga secara jumlah waktu (apparent) menghabiskan waktu 3 jam. Sayangnya perjalanan ini bertepatan dengan long weekend, sehingga saya mendapatkan harga tiket penerbangan yang sangat mahal. Biaya tiket saya untuk pergi-pulang mencapai 1.8 juta. Karena saat itu perjalanan ini menyesuaikan dengan hari libur teman saya, sehingga sedikit dipaksakan, jadi terpaksa dapet tiket yang cukup mahal.
Tips Penerbangan : Buat kalian yang ingin pergi ke luar negeri buat dapet tiket murah, kalian harus sering-sering buka situs travel agents, atau situs maskapai (traveloka, Air Asia, dll) supaya kalian bisa dapet harga tiket yang murah atau promo. Sebaiknya kalau bisa jadwal perjalanan kalian menyesuaikan dengan ketersedian promo, supaya dapet tiket yang bener-bener murah. Kalau kalian dapet promo, harga tiketnya pun untuk pulang pergi bisa hanya sekitar 500 ribuan saja.



Foto di Bandara Changi 

DI SINGAPURA TINGGAL DIMANA?

Sesampainya di Singapura saat itu malam hari, sehingga saya langsung menuju ke penginapan untuk meletakkan barang-barang. Sebelumnya saya sudah memesan sebuah hotel bintang 3 (Min Wah Hotel) melalui traveloka. Biaya yang saya keluarkan untuk penginapan 2 malam di hotel ini tergolong murah, karena saya share cost dengan teman saya, sehingga saya hanya mengeluarkan uang sekitar 250 ribu untuk 2 malam. Cukup murah bukan, mengingat penginapan ini adalah hotel bintang 3. Fasilitas yang disediakan oleh hotel cukup baik, seperti wifi, tv, kasur, air panas, hanya minus breakfast. Min Wah Hotel berlokasi di Jalan Geylang Lorong 22. Lokasinya cukup mudah dijangkau, karena cukup dekat dengan Stasiun Aljunied untuk naik MRT. Jika dari Bandara Changi perlu naik Sky Train untuk ke kota, kemudian naik MRT tujuan Stasiun Tanah Merah, lalu transit di Tanah Merah dan berganti MRT tujuan Stasiun Jookun untuk berhenti di Stasiun Aljunied. Dari Stasiun Aljunied hanya perlu berjalan sekitar 400 meter ke arah selatan untuk menuju Min Wah Hotel.
Tips Penginapan : Sebaiknya kalian harus menyiapkan tempat tinggal kalian, sebelum berangkat ke Singapura. Kalian bisa memesan hotel melalui situs perjalanan seperti saya, supaya kalian bisa mencari promo hotel, atau merencanakannya terlebih dahulu bersama travel mate kalian. Berdasarkan informasi yang saya ketahui penginapan di Singapura yang murah memang berada di daerah Geylang. Namun beberapa informasi mengatakan kalau daerah Geylang merupakan red district nya Singapura, jadi kalau kalian mau nginep di daerah sini mungkin kalian perlu waspada. Tapi berdasarkan pengalaman saya disana Alhamdulillah aman-aman saja, malahan saya tidak menemukan sesuatu yang aneh disana, dan tidak ada yang mengganggu. Jadi menurut saya untuk memilih menginap di daerah Geylang bisa menjadi opsi karena penginapannya yang murah, namun juga harus lebih waspada karena berdasarkan infomasi tersebut.

KALAU MAU JALAN-JALAN NAIK APA?

Di Singapura transportasinya gampang banget, dan saling terintegrasi, jadi kalian ga perlu bingung kalau mau pergi ke suatu tempat. Untuk memulai perjalanan menggunakan transportasi umum, semuanya bermula dari Bandara Changi. Sesampainya kalian di bandara, sebaiknya kalian harus menuju loket pembelian Ez Link (semacam kartu e money) dengan harga 12 $ Singapura (nilai tukar 1 $ Singapura sekitar 10 ribu rupiah). Jangan lupa untuk top up kartu tersebut, saat itu saya langsung top up 10 $. Kartu ini juga nantinya dapat dikembalikan untuk ditukarkan dengan uang cash ketika kalian akan kembali ke Indonesia. Kartu Ez link dapat digunakan untuk menaiki MRT, monorail sentosa island, dan bus kota. Perjalanan dimulai dari bandara, saat itu saya turun di terminal 1 (T1), lalu naik Sky Train ke T2, lalu naik MRT ke arah kota. Rute MRT di Singapura bisa kalian lihat di internet atau di tiap stasiun secara jelas. Biaya naik MRT cenderung mahal apabila dibandingkan dengan KRL di Indonesia. Untuk 1 kali perjalanan untuk jarak sedang minimal bisa sekitar 1 – 2 $, mengingat kota di Singapura sangat kecil. Bagi kalian yang uda pernah naik KRL di Indonesia akan berasa sama saja, cuma di stasiun MRT lebih bagus dan rapi  jika dibandingkan dengan di Indonesia. Saat disana saya juga menaiki bus, namun menurut saya sedikit lebih sulit naik bus karena kita tidak bisa mengetahui informasi secara jelas untuk turun di tiap haltenya. Sehingga saat itu saya sempat nyasar atau kelewatan halte dan buang-buang uang. Kalau mau ke sentosa island, kalian harus menuju VivoCity terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan naik monorail untuk kesana.
Tips Transportasi : Di Singapura sebaiknya kalian menghindari untuk naik taksi, karena menurut infomasi harga perjalanan taksi disana sangat mahal. Kalau kalian mau naik bus, pastikan dulu kalian tahu rute bus tersebut, dan halte tujuan kalian. Jangan malu untuk bertanya, karena orang-orang disana cukup ramah dan baik, selalu welcome saat saya menanyakan sesuatu. Di Singapura jangan malas untuk jalan kaki, karena banyak tempat bagus yang bisa dijadikan spot foto dan bisa kalian kunjungi dengan jalan kaki saja.          
                                                                                                                                                      


Foto Kartu Ez Link (Kiri) 

Foto Bus Kota Singapura
 
Foto di dalam MRT

 
TEMPAT MANA SAJA YANG BISA DIKUNJUNGI SECARA GRATIS?

Di Singapura banyak sekali tempat-tempat terkenal dan bagus yang bisa kita kunjungi secara gratis hanya untuk mendapatkan foto yang bagus. Kalau kalian ingin ke Singapura dengan budget yang minim, tempat pertama yang bisa kalian kunjungi adalah Patung Merlion. Rasanya belum afdhol kalau kalian ke Singapura tapi nggak ke tempat ini. Di Patung Merlion kalian juga bisa mendapatkan foto dengan background gedung Marina Bay Sands yang bentuknya sangat unik.  Untuk menuju kesana bisa menggunakan MRT dan turun di Stasiun Raffles, lalu dilanjutkan dengan jalan kaki. Spot selanjutnya adalah The Helix Bridge, kalian bisa foto di tempat ini dengan struktur jembatan yang keren. Kalian hanya perlu untuk berjalan kaki dari Merlion menuju tempat ini. Setelah dari The Helix Bridge, kalian bisa berjalan kaki menuju Gardens By The Bay. Ini merupakan salah satu tempat yang terkenal di Singapura, berupa taman yang sangat luas yang dapat kalian kunjungi dengan jalan kaki. DI tempat ini banyak menara besi yang menjulang dibuat seperti pohon. Perjalanan bisa kalian lanjutkan untuk menuju ke Sentosa Island. Pusat hiburan keluarga yang di dalamnya terdapat Universal Studio, semacam Dufan. Kalian perlu naik bus ke VivoCity, lalu dilanjutkan naik Monorail ke Sentosa Island. Kalau kalian tidak mempunyai cukup uang untuk masuk ke Universal Studio dengan harga tiket yang mahal, kalian bisa cuma berfoto saja di depan globe Universal Studio. Tempat selanjutnya yang bisa kalian kunjungi adalah pusat perbelanjaan paling terkenal di daerah Orchard Road. Tempat ini merupakan pusat perbelanjaang mewah, jadi kalau kalian ngga punya duit, kalian bisa hanya duduk duduk di depannya saja sambil membeli Uncle Ice Cream yang sangat enak dan terkenal. Harganya sangat murah sekitar 1.2 $ saja. Kalau kalian di sekitar Orchard Road kalian akan merasa seperti di negara barat, karena bangunannya yang keren, dan suasana lalu lintas nya. Setelah dari Orchard Road, buat kalian yang memiliki budget belanja yang minim, kalian bisa datang ke Bugis Street atau China Town untuk membeli oleh-oleh dengan harga yang sangat murah. Di sini kalian bisa menemukan barang-barang Singapura yang sangat mainstream seperti gantungan kunci, kaos, tas, coklat, dan lainnya. Gantungan kunci dijual seharga 3$ dapet banyak, coklat 8$, tas tottebag 3$.   




Foto dari atas ke bawah Patung Merlion, Gedung Marina Bay Sands, Gardens by the Bay, Universal Studio

GIMANA MAKANAN DISANA?

Makanan di Singapura sangat beragam, dengan campuran budaya Tiongkok, India, dan Melayu. Jadi disana kalian harus pilih-pilih tempat untuk mencari tempat makan. Saat itu saya hanya makan makanan pinggiran jalan supaya dapet murah. Sebaiknya jangan makan fast food yang ada di Mall karena pasti sangat mahal. Buat kalian yang muslim, sebaiknya hindari daerah Chinese Food, karena banyak yang mengandung unsur babi. Ada pilihan halal food seperti India Mosleem Food di daerah Geylang yang menyediakan menu seperti nasi lemak, Masalla, Murtabak, teh tarik. Makanan-makanan tersebut cukup cocok dengan kita, karena rasanya mirip dengan sebagian makanan di Indonesia. Tempat ini cukup recommended karena harganya murah, dan porsinya sangat banyak.

Sekian tulisan perjalanan saya di Singapura, semoga apa yang saya  share ini bisa bermanfaat buat kalian yang mau berpergian kesana dengan menggunakan budget yang minim. Jangan takut untuk berpergian, karena kalian bisa mendapatkan pelajaran banyak saat berpergian. Sampai jumpa ditulisan saya selanjutnya.

Jumat, 18 Agustus 2017

Lawu 3265 mdpl via Candi Cetho : Taman Surga yang Tersembunyi

Ini adalah postingan kedua saya. Dipostingan kali ini akan saya ceritakan mengenai perjalanan saya ke Gunung Lawu, namun secara singkat agar lebih informatif.

Perjalanan ini dimulai pada tanggal 5 Agustus 2017 bersama beberapa anggota GAPUTA (sispala saya) menggunakan sepeda motor dari Semarang. Perjalanan ditempuh selama 4,5 jam hingga Basecamp Candi Cetho Karanganyar Jawa Tengah. Kami sampai di Basecamp pukul 12.00 WIB dan kami gunakan untuk beristirahat dan sholat sejenak hingga pukul 13.00 WIB. Perjalanan kami mulai pukul 13.00 dengan melakukan registrasi di Basecamp Candi Cetho (tempat panitipan motor, dan Basecamp utama. Biaya registrasi sebesar Rp. 15.000,- per orang dan biaya penitipan motor Rp. 10.000,- per motor.
Peta Pendakian Gunung Lawu Jalur Candi Cetho

Basecamp-POS1
Pendakian dimulai dari Basecamp pukul 13.15 WIB melalui area wisata Candi Cetho dengan menaiki tangga, yang kemudian berbelok ke kiri jalan mulai tanah dan melewati sungai kecil yang saat itu sedang kering. Sekitar 10 menit perjalanan kalian akan melewati Candi Ketek. Apabila setelah melewati Candi Ketek menemukan persimpangan di dekat ladang ambil lajur ke kanan sesuai petunjuk. Petunjuk di jalur ini sudah cukup jelas, jadi tidak perlu khawatir. Perjalananan menuju POS 1 cukup mudah, hanya ada 1 trek yang menanjak panjang yang cukup melelahkan sehingga butuh tenaga ekstra. Trek dari Basecamp hingga POS 1 masih didominasi oleh pohon yang tidak terlalu lebat. Jalur masih cenderung terbuka, dan masih melewati ladang penduduk.  Akhirnya setelah 45 menit perjalanan, kami sampai di POS 1 pukul 14.00 WIB. Jika dilihat dari luasnya daerah sekitar POS 1, disekitar sini hanya mampu untuk didirikan 2-3 tenda saja
POS 1
POS 1-POS 2
Di POS 1 kami beristirahat sekitar 10 menit, kemudian pendakian dilanjutkan kembali. Trek menuju POS 2 masih cenderung mudah. Pepohonan mulai menutupi jalur pendakian, dan tumbuhan semakin lebat. Karakteristik dari jalur pendakian Candi Cetho ini tergolong tidak terlalu terjal, hanya tanjakan yang tidak begitu curam, namun trek cukup panjang. Jalur ini tergolong masih cukup sepi dibandingkan dengan jalur pendakian lain di Gunung Lawu. Setelah 55 menit akhirnya kami sampai di POS 2. Jika dilihat dari bangunannya, POS 2 cukup kokoh dan aman apabila digunakan sebagai tempat istirahat. Wilayah sekitar POS 2 dapat didirikan tenda untuk 2-3 tenda.
Trek Menuju POS 2 

POS 2

POS 2-POS 3
Di POS 2 kami beristirahat sekitar 10 menit, dan melanjutkan pendakian kembali. Perjalanan menuju POS 3 semakin menanjak dan berat. Pemandangan tertutup oleh pepohonan yang sangat rimbun dan tertutup. Yang saya suka dari jalur ini adalah karena perjalanan terasa teduh oleh pepohonan dan jalur yang cukup sepi. Di tengah perjalanan juga banyak ditemukan pohon-pohon yang tumbang melintang di trek pendakian. Setelah cukup lama perjalanan terdapat sumber air yang berasal dari pipa yang pecah. Disini kalian dapat mengisi persediaan air dan beristirahat sejenak karena lahan cukup luas untuk didirikan tenda. Namun saran saya pendakian tetap dilanjutkan, karena apabila kalian telah sampai di sumber air ini berarti kalian akan sampai di POS 3. Beberapa menit dari sumber air, sampailah di POS 3. Total perjalanan dari POS 2 ke POS 3 ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit. 

(Maaf karena terlalu lelah, saya lupa untuk memfoto POS 3 dan sumber air)

POS 3-POS 4
Di POS 3 area untuk mendirikan tenda cukup sempit. hanya muat untuk tenda 2 buah, sehingga lebih baik hanya beristirahat sejenak. Setelah beristirahat sekitar 10 menit, pendakian kami lanjutkan menuju POS 4. Perjalanan dari POS 3 ke POS 4 merupakan perjalanan yang paling berat menurut saya. Trek semakin terjal dan panjang sehingga dibutuhkan energi ekstra untuk melewatinya. Di tengah perjalanan masih didominasi oleh pepohonan yang sangat rimbun, dan banyak  pohon yang melintang. Setelah berjalan sekitar 1 jam 20 menit kami sampai di POS 4. Sebenarnya waktu tempuh hampir sama dari POS 2- POS 3, hanya saja di trek ini cukup terjal sehingga menguras tenaga. Kami tiba di POS 4 sudah memasuki waktu maghrib. Sehingga mulai ada orang yang mendirikan tenda disini meskipun hanya dapat digunakan untuk sekitar 4 tenda. 
POS 4

POS 4-POS 5
Di POS 4 kami mulai kelelahan, karena trek sebelumnya sangat menguras energi. Karena hari mulai gelap kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju POS 5. Perjalanan dari POS 4 ke POS 5 memiliki trek yang lebih landai daripada sebelumnya, namun perjalanan juga cukup panjang. Trek masih cenderung menanjak, dan tumbuhan semakin lebat. Sehingga kami harus sedikit menerbos tanaman yang menutupi jalan. Sekitar 1 jam lebih perjalanan, trek semakin terbuka. Tanaman semakin sedikit, yang menandakan bahwa kami hampir sampai di sabana. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam 40 menit akhirnya kami sampai di POS 5. Sebelum mencapai POS 5 kami harus melewati 1 sabana terlebih dahulu, dan pohon yang melintang. Perjalanan di POS 5 sangat lama karena kami sudah kehabisan tenaga, dan memutuskan untuk nge camp disini. Waktu tepat menunjukkan pukul 20.00 WIB sehingga kami harus cepat mendirikan tenda, dan beristirahat untuk esok hari.
POS 5

POS 5- HARGO DALEM
Pagi hari pukul 06.00 WIB pendakian menuju puncak kami lanjutkan. Barang-barang kami tinggal di tenda, kami hanya membawa daypack untuk membawa barang berharga, snack, dan air. Dari POS 5 menuju puncak perjalanan SANGAT SANGAT SANGAT INDAH. Inilah yang saya sebut dengan SERPIHAN TAMAN SURGA di bumi. Kami harus melewati beberapa sabana yang luas, dan melewati gupakan menjangan. Ada juga tanjakan cinta mini yang mirip dengan yang ada di Semeru. Bisa dibilang sabana disini menurut saya lebih indah daripada di Oro-oro Ombo Gunung Semeru. 
 Sabana dekat POS 5
 Gupakan Menjangan yang Tidak Berair
Sabana setelah POS 5

Selama perjalanan kami cukup lama untuk berfoto-foto. Kami melewati Gupakan Menjangan, yang seharusnya pada saat musim hujan akan tergenangi air, namun saat itu sedang kering. Perjalanan kami lanjutkan  dan menanjak hingga tiba di Pasar Dieng. Di Pasar Dieng terdapat peraturan untuk tidak boleh memindahkan bangunan, atau benda cagar alam apapun untuk menjaga kelestariannya. Sekedar saran, saat tiba di Pasar Dieng sebaiknya kalian harus berhati-hati dalam memilih jalur. Karena beberapa teman saya ada yang tersesat karena jalur disini tidak begitu jelas. Sebaiknya perjalanan ketika sampai di Pasar Dieng tidak dilakukan dalam kondisi kabut atau malam hari, karena untuk pemula jalur ini cukup membingungkan. Ikuti saja trek atau petunjuk yang ada, beberapa tali rafia yang ada di pohon cukup membantu. Apabila terdapat persimpangan ambil saja jalur cenderung ke arah kanan agar menuju ke POS Hargo Dalem (warung Mbok Yem).
 Pasar Dieng
Dari Pasar Dieng kalian akan melihat POS Hargo Dalem di sebelah kanan atas, dan harus melewati beberapa anak tangga dari batu. Perjalanan dari POS 5- Hargo Dalam membutuhkan waktu sekitar 1 jam 10 menit, sudah termasuk foto-foto di jalan namun tanpa membawa carrier. Di POS ini kalian bisa membeli makanan karena banyak sekali warung.

HARGO DALEM - PUNCAK HARGO DUMILAH
Perjalanan dari POS Hargo Dalem menuju puncak, saya pribadi membutuhkan waktu 15 menit. Trek cukup terjal berupa bongkahan batuan lepas yang cukup licin. Tanaman disekitar trek ini berukuran pendek  dan jalur terbuka. Dari POS Hargo Dalem sebenarnya puncak sudah terlihat, jadi terbilang cukup dekat.
 Puncak Hargo Dumilah

Puncak Hargo Dumilah

Setelah dari puncak, kami pun turun. Perjalanan dari Puncak menuju POS 5 membutuhkan waktu 1 jam 5 menit. Di POS 5 kami mulai untuk packing dan pulang. Perjalanan dari POS 5 ke Basecamp kami membutuhkan waktu 3 jam. Namun dalam kondisi kaki sudah kesakitan karena terus berlari.

Sekian dari cerita saya, sampai bertemu di postingan selanjutnya... 

Sabtu, 24 Desember 2016

Rinjani 3726 mdpl.

Hai-hai ini adalah postingan pertama aku. Setelah sekian lama akhirnya aku putuskan untuk belajar menulis dan membuat blog. Pembuatan blog ini dilatarbelakangi karena pada dasarnya aku lumayan suka travelling, naik gunung, dan explore ke tempat - tempat indah buatan manusia maupun alam (meskipun masih noob) yang sekiranya cerita tersebut bisa aku share ke orang - orang. Itu tadi sedikit latarbelakang pembuatan blog ini, Sekarang kita menuju ke sebuah rangkaian perjalanan menuju Gunung Rinjani.

Awalnya nggak sedikitpun terpikirkan buat aku pergi ke Rinjani. Karena bayangan pertama  Gunung Rinjani itu jauh, hmm cukup tinggi dan mungkin sulit didaki buatku, dan pasti membutuhkan budget yang cukup menguras tabungan. Tapi karena kebetulan waktu itu temen-temen kuliah rame-rame berencana buat ke Gunung Rinjani, dan kebetulan lagiiii my best travelmate (Favia) ngajakin juga, jadi susah banget buat nolaknya.

DAY 1 ( 8 Agustus 2015)
Perjalanan diawali dengan  ke Malang dulu dari Semarang naik bus Nusantara jam 20.00 WIB, dan sampai di Malang (Terminal Arjosari) jam 4.30 WIB. Alasan kenapa aku harus ke Malang adalah karena Favia kuliah di Malang, dan aku ke Rinjani ikut rombongan Favia, dkk. Seharian main-main di Malang dulu, meskipun tiap liburan semester ke Malang tapi gapernah bosen. Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi di Batu, Malang. Malem harinya aku ketemu sama temen-temen Favia yang bakal jadi rombongan ke Rinjani. Jadi rombongan kami ada 5 orang, Aku, Favia, Yahya (Cimin), Eko, dan Lena. Malem itu kita cek perlengkapan, dan nge-list logistik buat selama di Rinjani. Oh ya kami rencanakan pendakian selama 5 hari, jadi cukup buat menikmati keindahan Rinjani, dan nggak terlalu terburu-buru.

DAY 2 (9 Agustus 2015)
Di hari kedua, paginya Aku sama Favia belanja bahan-bahan makanan ke pasar. Sekalian beli tiket bus Malang - Mataram. Oh ya diperjalanan kami ini bakalan menggunakan metode instan dengan naik bus Malang - Mataram, biar kita ga kelamaan diperjalanan, dan ga perlu repot-repot oper transport. Tapi tiket bus lumayan mahal sekitar Rp. 325.000 jadi kalau kalian mau lebih simpel lagi mending cari tiket pesawat ada sekitar 400 ribuan (Menurutku aku rugi naik bus harusnya naik pesawat aja). Siang nya kami packing, dan siap-siap buat memulai perjalanan. Akhirnya perjalanan menuju Lombok pun dimulai. Kami naik bus Tiara Mas dari Malang (Terminal Arjosari) pukul 17.00 WIB. Kalo naik bus ini uda bebas tiket kapal ferry 2x penyebrangan, jadi ga repot buat ngurus tiket kapal lagi. Terus juga dapet 2x makan, tapi yaaa makannya seadanya gitu.
 
DAY 3 (10 Agustus 2015)
Dini hari sekitar pukul 4.30 kami sampai di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), dan siap-siap buat nyebrang ke Pelabuhan Gilimanuk (Bali). Nyebrang dari Ketapang - Gilimanuk naik Kapal Ferry cuma sebentar, kira - kira 45 menit. Paginya perjalanan melewati Pulau Bali sekitar 4,5 - 5 jam. Pukul 10.00 WITA kami sampai di Pelabuhan Padang Bai (Bali), dan siap-siap buat nyebrang ke Pulau Lombok. Perjalanan menggunakan Kapal Ferry dari Padang Bai - Lembar (Pelabuhan Lombok) ditempuh selama kurang lebih 4 jam. Jadi kami sampai di Lombok sekitar pukul 14.00 WITA, dan perjalanan dilanjutkan naik bus ke Mataram. Kami turun di Terminal Mandalika Mataram sekitar pukul 15.00 WITA. Kalo kalian uda sampai di Terminal Mandalika, sebaiknya buat hati - hati dan jangan kaget, bingung dengan suasana di Terminal ya. Karena pas kalian turun bakalan langsung disambut bapak-bapak kernet bus, yang sangat antusias atau mungkin menurutku sedikit memaksa buat naik bus mereka. Oh ya jangan lupa buat selalu cek barang bawaan, kalo bisa carrier yang uda diturunin dari bus tadi langsung kalian gendong aja. Karena beberapa dari mereka ada yang langsung ngebawa tas kalian. Kalo bisa sebelum kalian turun dari bus, kalian uda ngerti mau naik transportasi apa. Biar ngga bingung ditanyain bapak-bapaknya. Disana banyak banget transport buat ke basecamp Rinjani jalur Sembalun atau Senaru, salah satunya mobil kayak angkot yang bisa kalian carter bareng rombongan kalian. Usahakan punya rombongan biar gampang. Tapi disini kami uda dijemput sama temen kakaknya Yahya, jadi kami ga repot-repot buat nyari transport hehe.. Kami menginap di temen bapaknya Favia yang rumahnya sekitar 7 menit dari Terminal Mandalika. Sorenya kami jalan - jalan dulu di Mataram (Jalan beneran pake kaki -__-) buat ngeliat sekitar kota Mataram. Kami makan malem di pinggir jalan, makanan khas Kota Mataram yaitu Ayam Goreng Taliwang. Kalian yang ke Mataram harusnya nyicipin makanan ini guys. Enak banget, tapi jangan kaget soalnya kalian bakalan dapet 1 ekor ayam utuh (tapi kecil) dan berbagai lalapan buanyak yang memenuhi meja. Satu porsinya kira-kira 40 ribu. Lumayan nguras dompet buat perjalanan ala backpackeran.

DAY 4 (11 Agustus 2015)
Dini hari pukul 4.00 WITA kami siap-siap buat perjalanan ke Sembalun (salah satu Basecamp Rinjani). Oh ya dipendakian ini kami berencana buat berangkat dari Sembalun dan turun dari Senaru. Perjalanan ke Sembalun kami mencarter mobil avanza. Kami solat subuh di masjid pinggir jalan. Di Mataram terkenal dengan masjidnya yang bagus dan banyak banget guys, kata bapak supir avanza nya sih beberapa sumbangan dari Pemerinttah Qatar. Perjalanan dilanjutkan dan sampai di Sembalun sekitar pukul 06.00 WITA. Kalo kalian uda mulai sampe di Desa Sembalun jangan lupa buat nyempetin foto-foto dulu. View pegunungannya keren banget tapi sayangnya kami kelupaan foto saking asiknya nikmatin pemandangan hehe. Lanjut sampai di Desa Sembalun kami persiapan lagi, makan pagi di sebuah rumah warga. Warga disana baik-baik banget, ramah terhadap pendaki, jadi kami dibuatin minum teh panas dan dipersilahkan untuk istirahat sejenak. Perjalanan kami mulai sekitar pukul 7.30 WITA dengan melakukan registrasi di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Syarat yang harus dilampirkan pada saat registrasi adalah dengan membawa fotocopy KTP, mengisi formulir, dan membayar biaya registrasi Rp. 2500,-/hari. Murah banget ya, dan itupun sudah termasuk asuransi. Okay perjalanan pendakian pun dimulai. Kami memulai perjalanan pukul 08.00 WITA. Tapi sebelumnya kita foto dulu........

Perjalanan pertama menurutku cukup berat guys, melewati bukit-bukit, jalanan yang cenderung landai dan sedikit menanjak namun panjang banget. Lumayan menguras tenaga karena panas matahari nya super terik, dan ga ada pohon buat neduh. Akhirnya kita sampai di POS 1 pukul 11.30 WITA buat istirahat sejenak. Di POS 1 lumayan rame, Bule nya banyak banget, malahan menurutku lebih banyak orang luar negri daripada orang Indonesia sendiri. Disana banyak banget porter yang siap buat bawain barang - barang kalian bahkan bisa masakin juga. Tapi yaa tentunya butuh ngeluari duit banyak banget. Kalo ngga salah sekitar 150 atau 200 rb per harinya (uda lupa pastinya). Tapi kami ga pake porter karena duit kita yang terbatas, dan gengsi juga kita pake porter. wkwk.. Kemudian perjalanan dilanjut hingga melewati POS 2 pukul 13.30 WITA. Disini kita solat dulu sambil diliatin bule-bule yang lewat (mungkin heran kita lagi ngapain). Perjalanan kemudian kita lanjut dengan melewati bukit-bukit yang jauuhhhh sekali, banyak sekali bukit disana, sedikit pohon, dan banyak sekali debu. Disarankan banget kalian buat bawa buff atau masker buat penutup hidung (terutama pada musim kemarau). Tapi pemandangannya keren kok jadi rasa lelah bakal terhibur oleh pemandangan.
Tuh Jurang atau lembah di sebelah kiri keren banget buat foto.
Oh ya bawa air yang cukup banyak. Disini lumayan susah air, dan buat ngedapetin sumber air cukup jauh, selain itu karena panas yang terik pasti mudah haus. Akhirnya kami sampe di POS 3 pukul 17.00 WITA dan memtusukan buat mendirikan tenda.
Di sini juga terdapat sumber air tapi terbatas banget. Perlu jalan sekitar 10 menit ke arah aliran lahar, seperti sungai kering ngga berair tapi isinya pasir semua. Tapi sebelumnya perlu membuat lubang - lubang kecil dulu buat dapetin air, tapi uda cukup banyak lubang kecil yang ada airnya. Jadi airnya itu ada di bawah tanah, ngga mengalir dan ngga sesuai bayangan awal. Lumayan keruh tapi tetep bisa diambil, dan jangan lupa dimasak dulu sampai matang. Setelah dapet air kami langsung masak dan istirahat sambil menikmati langi yang banyak banget bintangnya. Katanya sih spot terbaik melihat bintang (milkyway) di Rinjani.

DAY 5 (12 Agustus 2015)
Pagi harinya perjalanan kami lanjutkan sekitar pukul 10.00 WITA setelah kami siap-siap dan sarapan (entah kenapa rombongan ini selalu lelet dalam siap-siap). Pendakian pun dimulai, dan hari ini merupakan jalur pendakian terberat karena kami harus melewati "Tanjakan Penyesalan". Jadii "Tanjakan Penyesalan" adalah jalur pendakian yang berisi bukit-bukit terjal dan kita harus melewati 7 buah bukit, yang artinya bakalan ada 7 puncak bayangan. Disini kita bakal di PHP in banget sama tanjakan, karena banyaknya puncak bayangan. Selain itu debunya banyak banget, apalagi kalau berpapasan dengan orang yang sedang turun bukit. Kurang lebih tanjakan ini semiring ini....
Tanjakan semiring itu sebanyak 7 bukit, bisa bayangin sendiri mungkin seberapa beratnya. Akhirnya kami sampai di Pelawangan Sembalun pukul 16.00 WITA. Disini rame banget, dan disarankan mencari tempat nge camp ke arah kiri atau ke arah puncak, biar kita waktu summit attack bisa lebih deket, dan deket juga dengan sumber mata air.

Di Pelawangan Sembalun kita sudah bisa melihat indahnya Danau Segara Anak, yang ngga bakal bosen ngeliatnya. Di Pelawangan Sembalun merupakan spot teramai buat nge camp karena tempat ini adalah tempat nge camp terahir sebelum ke puncak. Waktu mendirikan tenda sebaiknya kita pilih tempat yang aman karena semakin ke arah puncak ada banyak monyet yang bisa mengganggu atau mencuri bahan makanan. Untuk mencari air ke mata air kita bisa berjalan ke arah selatan menuruni bukit sekitar 20 menit. Disana ada pancuran air yang terus mengalir buat mengisi bekal air kita sebanyak mungkin. Ada juga toilet tapi sudah sangat rusak, sehingga dampaknya di Pelawangan Sembalun ini ada sebuah bukit kecil yang isinya banyak sekali kotoran manusia, jadi perlu hati-hati guys. 

DAY 6 (13 Agustus 2015)
Pada hari ini kami mulai perjalanan summit attack pukul 03.00 WITA. Lumayan telat bangun sih tapi perjalanan tetap dilanjuitkan. Saran buat kalian yang mau summit attack sebaiknya start pukul 02.00 WITA biar dapet sunrise di puncak. Tapi emang kita dari awal ngga mengejar itu, jadi sesampainya saja lah. Perjalanan ke puncak lumayan berat. Mirip dengan perjalanan puncak di Semeru. Pasir-pasir dan kerikil yang cukup menghambat perjalanan, ditambah jalanan yang cukup sempit kanan dan kirinya jurang. Jadi perlu extra hati-hati guys. Ohya saran lagi sebaiknya jangan lupa pake buff atau masker karena debunya banyak banget, kalo perlu juga membawa tracking pole biar perjalanan kalian lebih mudah. Jangan lupa bawa air minum karena penting banget dan beberapa makanan ringan, tapi sangat tidak disarankan membawa carrier, cukup tas kecil aja. Akhirnya sunrise kita masih di perjalanan yang masih lumayan jauh dari puncak. Tapi tak apalah yang penting kami sampai.
Jalanan ke puncak cukup berbahaya karena kanan dan kirinya jurang

Sunrise

Akhirnya kami sampai di puncak pukul 08.00 WITA, meskipun sudah sangat siang karena kami terlalu lambat, tapi tak apalah yang penting kita sudah sampai di ketinggian 3726 mdpl. Keren banget pemandangan di puncak dengan view segara anak. Disini banyakin foto keren deh, biar ngga nyesel (Lombok jauh soalnya hehehe).
Mungkin ini foto teromantis kami. wkwk

Foto dulu bareng bule

Foto rame-rame bareng pendaki lain
Setelah lumayan puas di puncak sekitar 1 jam akhirnya kami turun dan sampai lagi di Pelawangan Sembalun pukul 11.00 WITA. Kondisi uda capek banget, panas terik luar biasa jadi perjalanan ngga bisa kami lanjutin dulu, dan terpaksa harus nge camp 1 malem lagi disini. Pokonya kalo di Pelawangan Sembalun siang itu panas banget, karena awannya ada di bawah, jadi tanpa ada perlindungan matahari, mungkin cuma pohon dan untung masih ada pohon.
Perjalanan turun dari puncak

DAY 7 (14 Agustus 2015)
Pagi nya kami siap-siap buat ngelanjutin perjalanan ke Danau Segara anak. Perjalanan dari Pelawangan Sembalun ke Segara Anak sekitar 3 jam. Menuruni Pelawangan terjal banget jadi perlu hati-hati tapi setelah itu cukup landai jadi perjalanan hari ini cukup enak. 
Salah satu jembatan di perjalanan menuju Segara Anak
Sesampainya di Segara Anak kita bebas buat pilih tempat camp, disarankan buat ngecamp di sebelah barat (arah perjalanan ke Senaru) karena tempatnya lebih sepi dan bersih. Di tempat yang rame biasanya kotor banget, sayang sekali Danau ini sudah tercemari oleh banyak sampah. Setelah bikin tenda kita bisa sepuasnya menikmati danau, karena kita bisa nge camp di samping danau persis. 
Indah banget bukan

Sepi, serasa danau milik sendiri

Gunung kecil yang di tengah perairan itu adalah Gunung Barujari

Buat yang mau berenang di danau sebaiknya hati-hati karena danau ini kedalamannya sekitar 200 meter. Banyak banget orang mancing disini, nah kalo pengin mancing jangan lupa bawa benang pancing dan kail, dan ranting buat pancingannya. Kalo aku lebih memilih berendam di air panas, karena di deket Segara Anak ada aliran air panas. Inilah spot terbaik dari Gunung Rinjani (menurutku). Karena setelah capek mendaki kita bisa berendam di air panas dan melepas lelah. "A Piece of Heaven" itulah kalimat yang cocok buat kolam air panas ini, tempat terfavorit dah. Setelah berendam, bersih-bersih akhirnya kami istirahat.  

DAY 8 (15 Agustus 2015)
Ini adalah hari terahir kami di Gunung Rinjani dan siap-siap untuk pulang. Sebelumnya kami foto-foto lagi buat yang terahir menikmati Segara Anak di perjalanan ini. 

Akhirnya kita pulang pukul 10.00 WITA, buat perjalanan pulang aku saranin buat lebih pagi lagi karena perjalanan pulang cukup jauh dan sebaiknya kalian bisa sampai di Basecamp Senaru sebelum maghrib. Selama perjalanan kami harus cepat, namun buat ke Pelawangan Senaru perjalanan sangat berat. Karena harus naik dengan tanjakan sangat curam, bahkan terkadang seperti rock climbing. Jadi harus extra hati-hati. Setelah sampai Pelawangan Senaru track berganti turun. Sehingga disini kita bisa trail run tapi perlu hati-hati. Sepanjang jalur senaru bagi kalian yang bisa lari menuruni gunung disarankan banget buat lari guys, karena track ini super duper panjang guys. Berupa jalanan menurun dan pepohonan yang sangat rimbun. Di atas pohon banyak banget monyet yang bergelantungan bahkan terkadang berantem, jadi cukup serem kalo jatoh di depan kita. Dengan kecepatan maksimum ku akhirnya kami sampai di Basecamp Senaru pukul 18.00 tepat sebelum gelap. Karena kalo uda malem jalur ini menurutku cukup serem karena gelap banget oleh pohon-pohon yang terlalu rimbun dan kabut. Setelah kami sampai di Basecamp Senaru kami menginap semalam di rumah Pak Saad. Karena mobil carteran yang menjemput kami ngga berani malem-malem ke Senaru, jadi kami dijemput pagi harinya. Oh ya Pak Saad ini uda terkenal banget dikalangan Pendaki Rinjani guys. Hampir semua pendaki yang melalui jalur Senaru pasti mampir ke rumah Pak Saad. Disini Pak Saad memberi tempat buat tidur secara gratis, makan yang cukup murah, dan beberapa souvenir murah. Pak Saad juga menyediakan persewaan mobil yang siap antar jemput, dan dicarter ke seluruh Lombok. 
Foto bareng Pak Saad (kaos item)

DAY 9 (16 Agustus 2015)
Perjalanan pendakian Gunung Rinjani akhirnya harus kami akhiri dan kami dijemput mobil avanza carteran dan kami langsung sekalian mencari tiket bus pulang ke Malang dengan bus yang sama seperti saat berangkat, yaitu bus Tiara Mas. Akhirnya kami sampai di Malang tanggal 17 Agustus 2015 dan di tanggal 18 Agustus aku pulang ke Semarang naik bus Nusantara.

Itu tadi cerita lengkapnya perjalanan dan pendakian ke Gunung Rinjani, berikut rincian biayanya
  • Tiket Bus Nusantara (Semarang- Malang PP)                        = Rp. 250.000
  • Makan selama pergi  + jajan                                                   = Rp. 168.000
  • Tiket Bus Tiara Mas (Malang - Mataram PP)                         = Rp. 650.000
  • Iuran logistik pendakian                                                          = Rp.   45.000
  • Retribusi  TNGR 5 hari                                                           = Rp.   27.000
  • Iuran carter mobil PP (800000 / 5 orang)                               = Rp. 160.000
  • Oleh-oleh                                                                                = Rp. 142.000
  • Lain-lain                                                                                 = Rp. 140.000
     Total                                                                                           = Rp.1.582.000

Diperjalanan ini emang menurutku cukup habis banyak, yang seharusnya bisa ditekan di transport dari Malang - Mataram. Bisa melalui kereta ke banyuwangi, kapal ferry 2x, bus di Bali, dan bus di Mataram yang lebih murah daripada Bus Malang-Mataram. Tapi buat yang ngga mau repot bisa naik bus Malang - Mataram ataupun naik pesawat, meskipun budget akan lebih mahal.

Sekian cerita perjalanan ke Rinjani yang unforgettable. Maafin kalo terlalu panjang ceritanya wkwk. Mungkin karena baru pertamakali menulis blog. Semoga bermanfaat dan tunggu di cerita atau postingan selanjutnya.
Bye.